Monday, November 2, 2009

Mengkritik Komik.

bikin blog post ini gara2 ngebahas masalah kritik mengkritik dari temen2 di FB.. gw dapet masukan banyak antara lain :

-mengkritik komik ituh harus dengan cara yang baik, jangan sampe menyinggung sang komikus.

(yang inih kalo dulu sih kayaknyah nggak pernah.. dulu kalo ngritik nggak pernah tuh mikirin perasaan yang ngomik.. bilang ajah sejujurnya, kalo gambarnyah ancur ya ancur, kalo ceritanya nggak rame ya nggak rame alias LAME, makanyah banyak yang pundung kalo dikritik sama si gw, tapi.. itukan dulu.. waktu sayah masih muda dan polontong.. :D )

- mengkritik nggak boleh asal2an, tidak mengandung sentimen pribadi, tidak menggunakan kata2 kasar yang menjatuh kan, tidak menyimpang dari konten yang berlaku, dan tidak terkesan mencari2 kesalahan orang lain..

(dulu jaman2 sayah ada kritikus yang ditakuti plus dibenci karena seringg menggunakan kata2 sampah kaya ; TAI lu, GOBLOG,BEGO, TOLOL bla2.
tentu sajah banyak yang nggak suka.. komikus pun miris mendengarnyah.. tapi lebih banyak lagi yang merasa terhibur, menunggu2 kapan komikus berikutnyah menjadi korban sang kritikus, gw sih belom separah ituh.. sedapat mungkin menghindari kata2 kasar.. tapi y tetap sajah.. kadang2 juga keluar kasarnyah.. tapi sekarang sudah tobat ko.. *kayaknya )

- mengkritik dimaksudkan untuk memberi masukan, membimbing dan diniatkan untuk membuat komikus yang bersangkutan lebih baik lagi kedepannya.


(yang inih kayaknyah gw sedang berusaha untuk bisa mengkritik sebaik2nyah.. moga2 sih kritik yang gw keluarkan emang berguna buat yang dikritik, amiin )

- pemberi kritik tidak terbatas hanya pada orang2 yang expert dan ahli saja, seorang komikus handal, bukan berarti ia bisa mengekritik dengan baik, dan seorang pembaca biasa yang awam dengan teknik komik, bukan berarti ia tidak bisa mengkritik, menyampaikan maksudnyah dan kemudian malah di cap sok tau karenanya.

(banyak dapet curhatan.. ah sayah mah masih bego, nggak pantes mengkritik, ah sayah mah masih cupu, komen sayah nggak ada artinyah, ah siapa sih saya.. etece-etece.. salah besar, siapapun bisa mengkritik, asal kritikanyah proposional. XD )

yup semua orang memang bisa mengkritik.. tapi cara mengkritik dan menyampaikan kritikan memang nggak gamapang.. kadang orang2 kesulitan untuk menyampaikan apa-apa-apa saja yang perlu dikritik dalam komik.
berikut adalah hal-hal yang kiranyah bisa digunakan dan diungkapkan dalam mengkritik sebuah komik :

> segi Visual

apakah komiknyah sudah enak dilihat? secara teknik maupun secara keseluruhan, dalam hal ini perlu memperhatikan gaya dan style komikus juga, nggak mungkin kan komikus dengan gaya crayon shinchan dikritik soal proporsi dan tarikan garis? yang jadi patokan adalah apakan komik inih sesuai dengan genre dan cerita? sesuai dengan visi dan misi komik? yang bisa dikritik dari ituh adalah:
- dari cara tarikan garis dalam penintaan,.
-komposisi panel.
- pentoningan
-penggambaran charachter (proporsi, gesture, dan ekspresi)
-efek2 berupa mood effect, speedline, sound efect, dll

apakan sudah sesuai dengan komiknyah dan bisa menjadi sebuah kesatuan yang dinikmati?
kalo belom.. mari kita kritik satu-satu.. huehehehhehehe (ketawa iblis)

> segi penceritaan

yang penting disini adalah KETERBACAAN, alias ,ini komik untuk dibaca, apakah pembaca bisa membaca komik tersebut alias memahami dan mengerti apa isi komik?
yang mendukung keterbacaan adalah cara sang komikus menceritakan cerita dengan memainkan Tempo, alur, latar belakan masalah, dan penyelesaian konflik.

-latar belakang masalh itu paling penting, disini asal mula kenapa kejadian dalam komik bisa terjadi, who, why, when, what and how nyah harus ada, dan terdapat benang -merah pada tiap kejadian, dari mana asal sang karakter utama, mengapa kepribadianya bisa begitu, apa yang menenybabkan dia menjadi tokoh utama, apa tujuan dia dsb.

-tempo dan alur,adalah saat si komikus ingin menekankan pada saat2 penuh perasaan, atau mempercepat sebuah adegan action, ini penting untuk membangun mood sang pembaca, tempo yang baik bisa membuat pembaca hanyut masuk kedalam cerita, sang pembaca sampe nggak ngejawab waktu dipanggil tememnyah pas lagi baca komik, ato ikut menangis dan ketawa pas baca komik.. :D

- penyelesaian konflik atau eksekusi, adalah final stage dan hal yang paling menentukan apakan sebuah komik bisa dibilang rame ato nggak, harus ada penjelasan yang matang kenapa konflik bisa selesai, harus ada alasan dan fondasi kuat dari seluruh isi cerita yang mendukung tamatnyah sebuah komik.. seabsurd dan seaneh apapun sebuah cerita dan cara penyelesaiannya, komikus harus bisa mambuat yang baca 'percaya' dan dapat menerima logika komik tersebut, kalo yang ini gagal, hancurlah semua tahapan yang sudah dibangun untuk membuat pembaca menikmati komik.

sebenernyah masih banyak point2 yang bisa dikritik dalam sebuah komik, tapi sepertinyah point2 diatas adalah yang palig krusial dan penting untuk dikemukakan, kalo ada yang mauk nambahin.. boleh kok.. XD

afterwards, pahamilah ini
KRITIK ITU PENTING. kritik menunjukan seberapa orang peduli dan tertatik terhadap isi komik.
saya kenal beberapa rekan komikus yang menolak dikritik, tidak menghargai sebuah kritikan, bahkan dengan sombongnyah berkata "kalo mau ngritik gua, dia harus lebih jago dari gua"
halah...percayalah, sikap sombong kayak gitu nggak akan bikin dia menjadi lebih baik.. banyak cara untuk berkembang dan belajar, salah satu nyah adalah lewat kritikan.

ya kan? kan? kan? kaaaaaaaaan???? *maksa

6 comments:

  1. waaah~ aktip menulis nih teh~ 8D

    dua postingan fb panjang lebar cuma ngebahas kripikan sih ya~ *digetok*

    hm, hm... baca ulang ah

    ReplyDelete
  2. nimbrung chie...
    yang sering anak2 EKYU temuin tuh, orang2 yang me-review/mengkritik yang disesuain ama hal2 yg dia suka/ngga suka... gimana ya njelasinnya. pokoknya mah jadinya campur aduk ama selera si kritikusnya itu sendiri...

    (misal, komiknya shoujo romance tapi yg ngritik kaga demen shoujo romance, jadinya ntu komik dikritik abis2an ditunjukkin kelemahan/kekurangannya... ini sering kejadian loh, chie >.<;;)

    ~ONI

    ReplyDelete
  3. karena saya belom pernah bikin komik jadi ga tau juga.

    Tapi sejauh yang saya rasakan, sim kuring satuju pisan jeung RC, hehe

    ReplyDelete
  4. ah kampred nulis udah panjang lebar buat ngereply
    gara2 inetnyah error ilang deh..
    +_+
    males nulis ulang.. wkwkwkwk

    ReplyDelete
  5. yaaa.. jadinya kan kita ngga tau t RC mau komen apoaaa! ;A;

    ReplyDelete
  6. ia deh neuuu ....jadi giniii... haha aduh nulis ulang malesnyaaah
    @ oni..

    kalo yang kritikan seperti itu si artinya out of the content, kan seperti yang saya bahas diatas :
    "yang jadi patokan adalah apakah komik inih sesuai dengan genre dan cerita?"

    kan aneh kalo dia mengkritik komik shojo karena nggak mirip komik shonen..
    ini seperti mengkritik music hardcore kenapa nggak ada melody dangdutnya..
    nah orang yang kritik kayak begitu baiknyah:
    a. dihajar sampe puas
    b. dicuekin dan anggap aja kentut lewat.
    c. masukanyah di simpen dulu dalem folder, siapa tauk suatu saat nanti berguna.. anggap ajah masukan dari calon pembaca.
    d. semua jawaban benar.

    ReplyDelete