Sunday, September 2, 2012

Komikus dan Penulis Naskah.


   Sebagai seorang komikus freelance, saya mendapakan banyak pengalaman bekerja sama dengan orang lain yang ingin agar cerita mereka dirubah kedalam bentuk komik, entah itu seseorang yang sama sekali tidak mempunya pengalaman untuk membuat naskah komik, maupun dengan seorang penulis professional yang terbiasa menulis naskah komik bahkan novel.
   Mulai dari bermacam-macam jenis cerita komik, dari cerita anak-anak, ilmu pengetahuan, biografi, mistery, komedi, dan romance, rasanya pengalaman saya cukup banyak sehingga saya ingin menjadikannya bahan tulisan, saya bukan penulis yang baik, tapi saya ingin membagi pengalaman saya dengan teman-teman, siapa tau berguna :D.

  Dengan bekerja sama dengan seorang penulis, saya  mendapatkan banyak pengalaman penting yang membentuk saya sebagai seorang komikus. Ketika bekerja sama dengan orang lain, pertama-tama yang saya rasakan adalah belajar untuk tidak bersikap egois, tidak bisa seenaknya dan semaunya sendiri, belajar untuk menghormati pendapat dan visi orang lain.
   Mendapatkan ide cerita dan naskah dari orang lain, selain membuat proses produksi komik jadi jauh lebih mudah, saya juga jadi  memahami cara orang lain menyusun plot cerita, merangkum ide menjadi kata-kata, dan bagaimana caranya agar visi orang lain bisa dengan tepat divisualisasikan menjadi gambar tanpa merusak ide awal.
    Katanya dua kepala lebih baik dari pada satu, disini saya merasakan sendiri manfaatnya, ketika naskah dirasa ada yang tidak pas atau kurang tepat, saya bisa berdiskusi dengan penulis untuk bisa saling menyesuaikan dan memperbaiki cerita.
kadang-kadang ada hal dalam tulisan yang sulit digambarkan dalam komik, ada juga deskripsi dalam tulisan yang dapat lebih terekspresikan lewat gambar, memadukan tulisan seseorang dengan gambar yang saya buat adalah proses yang menarik dan penuh pembelajaran. Dengan bekerja sama dengan seorang penulis, rasanya saya  tumbuh menjadi komikus yang lebih baik.


    Tapi selain manfaatnya, ada saat saat dimana bekerja sama dengan penulis membuat kesal atau frustasi, melihat pengalaman saya, saya lebih banyak frustasi dengan naskah komedi dari pada naskah jenis lainnya, diantara semua tipe naskah bagi saya naskah komedi adalah yang paling sulit, terutama apabila selera humor sang penulis jauh berbeda dengan  selera humor saya.

   Buat penulis naskah tersebut sangat lucu, sedangkan saya bingung dan tidak mengerti dimana lucunya, bahkan meski sang penulis sudah menjelaskan sekalipun. Saat itulah proses mengomik menjadi sangat menyebalkan, saya menjadi kritis terhadap cara saya memvisualisasikan naskah, panel demi panel tidak pernah terasa cukup baik ataupun cukup lucu, lebih frustasi lagi karena pihak penulis malah merasa puas dan mengangap apa yang saya buat sangat lucu, sedangkan saya tidak mengerti dan memahami bagian mana yang lucu? really? serius yang kayak gitu lucu? (banting meja)

   Kadang kala, bekerja dengan naskah dan panel, membuat pengalaman saya berbeda dengan orang yang membaca komiknya, ketika saya harus mencerna naskah berulang-ulang, merubahnya menjadi gambar dengan waktu yang tidak singkat, naskah dan cerita jadi terasa membosankan dan bertele-tele, apabila itu naskah komedi, rasa komedi dan lucu nya pun hilang, sehingga saya mudah sekali frustasi. Sedangkan orang lain yang membaca hasilnya jadinya, mungkin cuman membutuhkan waktu kurang dari semenit dan bereaksi dengan cara yang berbeda.

    Hal ini lah yang sangat terasa apabila menyelesaikan naskah kepunyaan orang lain dengan naskah kepunyaaan sendiri, sebab naskah yang ditulis sendiri, kita sudah mempunyai visi akan seperti apa visualisasinya sehingga tidak perlu membaca naskah berulang-ulang, atau membuat storyboard berulang-ulang. Belum lagi kalau ada revisi karena visi yang tidak sesuai dengan penulis.

    Apabila menghadapi naskah seperti itu, biasanya akan muncul musuh paling hebat dalam dunia perkomikan, yaitu rasa MALAS, naskah pun jadi terbengkalai, tidak ada inisiatif untuk mengerjakan naskah karena naskahnya tidak terasa menarik ataupun menantang untuk dijadikan komik. Saat-saat seperti ini, adalah saat dimana menjadi komikus itu rasanya sangat menderita dan saya pun merasa tidak berguna sebagai manusia.


    Sampai detik ini saya belum tau bagaimana caranyah mengatasi rasa malas kalau datang menyerang, tetapi saat seperti itu, satu-satunya hal yang membuat saya bisa  meneruskan mengomik hanyalah rasa tangung jawab untuk menyelesaikan apa yang sudah saya mulai, apalagi karena ini juga melibatkan orang lain, terutama apabila sudah ada kontrak yang ditanda tangani, saya cuman bisa menguatkan hati dan berusaha sebaik mungkin.

    Tips saya untuk teman-teman komikus yang ingin bekerja sama dengan Penulis, lebih kepada masalah kepribadian dibandingkan masalah teknik, sebab  teknik dan skil sehebat apapun kalau kepribadiannya jelek, tidak bisa bekerja sama dengan orang lain, tidak mau menerima masukan, dan suasana hati yang gampang berubah, tentunya akan menyulitkan proses pembuatan komik. karena itu sebelum memutuskan untuk bekerja sama dengan Penulis nilailah diri sendiri dulu apakah sanggup untuk bekerja sama dengan orang lain?
selain itu juga dianjurkan untuk mencari penulis yang visi dan misinya cocok, dan punya kepribadian yang juga bisa bekerja sama, sehingga mudah untuk  berdiskusi.

    Apabila beruntung, mungkin bisa menemukan penulis yang sehati dan bisa menjadi Soulmate. Karena sebagian besar Komikus yang saya kenal  termasuk saya sendiri adalah manusia yang cenderung visual dan kesulitan untuk bekerja dengan kata-kata, jadi kalau bisa bekerja sama dengan penulis yang baik, tentunya akan menghasilkan komik yang jauh lebih  hebat dan lebih menarik, dan terutama bisa lebih cepat selesai dibandingkan kalau bekerja sendirian.


  

3 comments:

  1. kalo saya terkadang terdorong karena orang lain yg merasa terhibur sama apa yang saya buat.... padahal saya pikir yg saya buat ga sgt bagusnya (=_=)

    ReplyDelete
  2. XD rc ebat uy!! hehehe masi sempet bikin komik diary sambil komisian X(
    kalo chie ada klien yg butuh style shounen full action XD minta tolong reccomend yaaahhhh XD ehehehe

    ReplyDelete
  3. Hallo, Saya An. Saya menulis beberapa novel. Saya pikir kamu benar, Karna saya juga mengalaminya. Tapi saya mau tanya adakah komikus yang mau bekerja sama dengan penulis untuk membuat komik lalu membagi ceritanya hingga sukses? Bekerja secara free dan mencari penghasilan dari perekrutan sebuah platfrom

    ReplyDelete